Sejarah Kopi Wanagiri Bali bermula dari Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali—sebuah daerah yang dikenal sebagai sumber mata air utama di Buleleng Tengah. Terletak di ketinggian 900 hingga 1300 meter di atas permukaan laut, desa ini mencakup wilayah seluas 1.575 km² dengan populasi sekitar 4.324 jiwa. Sejak tahun 2015, Desa Wanagiri mendapatkan izin pengelolaan hutan seluas 250 hektar melalui program Perhutanan Sosial dengan Skema Hutan Desa dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Hal ini bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan serta menjaga kelangsungan sumber mata air yang menjadi hulu bagi sungai-sungai di Buleleng Tengah.
Agroforestry merupakan bagian integral dari budidaya Kopi Wanagiri, yang mencerminkan komitmen kami untuk menerapkan praktik pertanian yang berkelanjutan. Metode ini tidak hanya berfokus pada hasil panen yang maksimal, tetapi juga memberikan perhatian besar terhadap pelestarian ekosistem lokal, menjaga kualitas tanah dan air, serta melestarikan keanekaragaman hayati yang sangat penting bagi lingkungan. Kopi Wanagiri ditanam dengan bijak di bawah naungan pohon-pohon hutan yang lebat, menciptakan sistem pertanian yang ramah lingkungan dengan berbagai manfaat, seperti:
Kopi Wanagiri Bali diproduksi dengan fokus pada kualitas dan proses yang terjaga serta memperhatikan aspek keberlanjutan
Menghasilkan biji kopi terbaik dari perkebunan Bali dengan cita rasa khas
Diproses dengan metode alami, menjaga kualitas serta keaslian rasa
Ideal untuk roaster lokal hingga industri, siap diolah sesuai preferensi penyajian